Sejumlah 20 paket dikemas dalam kantong plastik berukuran besar. Setiap paketnya terdiri dari 5kg beras, kopi, wedang uwuh, dan gula batu. Sukijan, Majelis Nasional Petani Utusan SPI-DIY, mengatakan, “Memang tidak banyak, Mas. Semoga bisa ada manfaatnya. Isian di paketnya ini adalah hasil panen dan olahan dari para petani anggota di SPI-DIY”. Sementara Nisa, mewakili Pramudita, kelompok pemuda kampung Tompeyan, sembari mengatur pembagiannya, menyampaikan terimakasih dan mengapresiasi solidaritas luar biasa yang telah dilakukan SPI-DIY, terkhusus kepada pekerja muda terdampak di perkotaan. Secara mekanisme sederhananya, beberapa nama penerima yang tidak hadir dalam pertemuan tersebut telah masuk dalam catatan untuk paketnya dititipkan.
Ardan, mewakili Kanal Muda, membantu dokumentasi, pengemasan, serta pencatatan untuk pendistribusian. Pertemuan tersebut menjadi momen untuk saling silaturrahmi antar sesama lapisan rakyat. Sembari ditemani jajanan ringan dan teh, obrolan berjalan hangat. Persatuan kelompok pemuda, petani, dan pekerja adalah kekuatan yang besar untuk berjuang atas kesejahteraan yang semakin baik.
Sebelumnya, SPI-DIY telah mengalokasikan solidaritas pangan sejumlah 20 paket di setiap kabupaten di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. “Harapannya, kegiatan ini bisa terus berlanjut dan menjadi penghubung solidaritas sesama rakyat untuk terus berjuang dan tidak sendiri, karena hanya dengan itu, kekuatan rakyat akan semakin besar dan sedikit demi sedikit mampu melewati masa-masa sulit bersama-sama”, ujar Tri Hariyono, Tim emergency respon Covid-19 SPI-DIY, sembari memungkasi pertemuan singkat sore itu. (mh)