Mengusung tema “Gelorakan perjuangan dan solidaritas untuk masa depan pendidikan dan pekerjaan yang lebih baik”, kegiatan berlangsung khidmat. Dimulai sejak pukul tengah hari, protokol kesehatan sudah diberlakukan ketat. Total 50 Peserta dari seluruh penjuru Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan panitia dari yang datang harus melakukan cuci tangan dan pengecekan suhu tubuh terlebih dahulu sebelum menempati tempat duduk dengan jarak yang telah ditandai. Hadir sebagai narasumber adalah Bapak Hepi Nur Widiamoko dari Pimpinan Komite Wilayah SERBUK Indonesia Jateng-DIY dan Ibu Kiki dari pimpinan Senthong Yogya. Sementara diskusi dipandu oleh Husen, Departemen Pengembangan Organisasi SERBUK yang juga menjadi Humas di Kanal Muda.
Topik Ekonomi Sosial dan Kebudayaan pemuda dan Indonesia secara umum banyak menjadi bahasan. Hepi dari awal menjabarkan kondisi dunia kerja atau industri yang semakin buruk dan tidak ramah untuk buruhnya, terlebih di masa pandemi dan ditambah dengan rencana pengesahan UU Omnibus Law yang akan lebih menyengsarakan buruh dan rakyat secara luas. Sehingga penting persiapan generasi muda, pekerja muda, untuk membekali diri dengan pengetahuan yang tepat, organisasi atau serikat yang kuat, dan juga peran-peran terbaik di tengah masyarakat. Lebih lanjut hepi menambahkan, “Kawan-kawan yang tergabung dan berkumpul di sini telah memulai langkah yang tepat, dengan berorganisasi, berserikat, dan terus senantiasa belajar. Hal ini akan menjadi kekuatan besar dalam usaha memajukan perjuangan rakyat, terutama dengan terus menggelorakan semangat persatuan dan solidaritas.”
Kiki, dalam paparannya, ikut menambahkan peranan penting untuk pemuda semakin terbuka dan melihat potensi dari organisasi dan persatuannya yang telah dibangun bersama. Harapannya, generasi muda inilah yang memang saatnya memimpin, generasi tua harus bijak memberikan dukungan terbaiknya. Kegiatan sosial, perjuangan atas perbaikan kondisi, giat ekonomi kreatif, dan penyelenggaraan bimbingan belajar gratis untuk anak yang telah dilakukan kelompok atau organisasi yang datang ini harus senantiasa dilanjutkan. Kiki menegaskan, “Pokoknya jangan hanya jadi pemuda yang terlalu standar, maksudnya, jangan hanya jadi pemuda cuma mengurusi dirinya sendiri, teman-teman harus lebih dari itu. Dengan menguatkan organisasi, peduli dengan sekitar, dan terlibat aktif dalam peran-peran terbaik untuk pembangunan bangsa.”

Diskusi kemudian dilanjutkan dengan respon dan pendapat dari setiap kelompok organisasi yang datang. Bergantian satu persatu. Hal ini menjadikan jalannya pendiskusian semakin menarik karena cukup banyak pendapat dan ide atau usulan yang masuk. Seperti rapat akbar terbuka, topik pendidikan, pekerjaan ekonomi, kerja-kerja sosial menjadi beberapa rekomendasi penting yang dicatat dan nantinya disebarkan kepada setiap yang datang menjadi dokumen rekomendasi bersama hari pemuda internasional 2020.

Kelompok kesenian musik juga ikut menampilkan karya, serta ide dan gagasannya. Marching Blek, menampilkan pertunjukan permainan musik dengan egrang yang tinggi sembari menyampaikan pentingnya kepedulian lingkungan. Lalu Anak-anak zaman yang menampilkan pertunjukan lagu-lagu yang banyak menceritakan keadaan sehari-hari, terutama giat belajar bersama anak di pinggir sungai dan di desa-desa. Kemudian Diandras, juga menampilkan pertunjukan lagu-lagu yang dekat dengan persoalan manusia, terutama lagu dunia kita yang menjadi giat donasinya bersama Kanal Muda seperti penyemangat di masa pandemi.

Di penghujung acara, poster yang mengkampanyekan international youth day (IYD) 2020 dibagikan. Tema besarnya adalah jobs for all, decent safe, and permanen. Setelah semua peserta dan panitia memegang poster, Anak-anak Zaman dan Marching Blek berkolaborasi tampil kembali untuk mengiringi nyanyian bersama “Solidarity Forever”. Husen memimpin kekompakan barisan untuk tetap menjaga jarak, mengangkat poster, dan menyanyikan dengan lantang bersama-sama,
Solidarity Forever
Solidarity Forever
Solidarity Forever
For the union makes us strong
Hidup pemuda!
Setelah penampilan persembahan IYD usai, peserta kembali ke tempat duduknya semula. Penampilan ini juga yang nantinya akan dikemas dalam dokumentasi terkonsep untuk disebarkan bersama BWI dalam kerangka kampanye IYD untuk seluruh dunia. Kemudian kedua narasumber menegaskan kembali semangat persatuan dan solidaritas pemuda untuk terus digelorakan. Sebagai penutup, panitia dan peserta menggelar makan sederhana bersama di lokasi acara sembari terus mengobarkan api perjuangan dari banyak hal yang telah dimulai.
Oris, ketua panitia acara menyampaikan, “Acara ini adalah awalan. Diinisiasi oleh Kanal Muda, OPSI, dan Serbuk Indonesia, kegiatan ini penting untuk terus dilanjutkan. Bahkan di level paling kecilnya sekalipun. Dengan saling terus bekerja sama, bersolidaritas, dan saling hadir di tempat teman-teman berkegiatan selama ini di kampung-kampung dan desa-desa. Harapan perbaikan kondisi pemuda di hari ini dan masa mendatang telah menemukan momentum terbaiknya.”
Sebelum bergegas pulang, seruan jargon ketika foto bersama masih terngiang sekali. Hari pemuda internasional 2020, semua menjawab serentak, “Untuk masa depan pendidikan dan pekerjaan yang lebih baik.” (mh)