|
Foto bersama peserta workshop, pengurus Sobat Saung dan Kanal Muda |
Sobat Saung adalah salah satu perwujudan keresahan Departemen Pendidikan Ikatan Pemuda Ambarwinangun, Kebumen yang aktif menyelenggarakan kegiatan pendampingan belajar untuk anak tingkat sekolah dasar. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, semangat kegiatan Sobat Saung ini tampak meredup. Dalam upaya untuk menghidupkan kembali semangat ini, Kanal Muda bersama dengan Sobat Saung memutuskan untuk mengadakan kegiatan workshop ecoprint dengan melibatkan anak-anak desa. Kegiatan ini bukan hanya sekadar untuk mencetak kain, melainkan juga untuk mengenalkan konsep pelestarian lingkungan kepada anak-anak sejak dini.
|
Adik-adik menata letak daun di sisi tas kain |
|
Meski workshop ini diadakan untuk adik-adik Sobat Saung, pengurus Kanal Muda pun antusias dalam membuat motif ecoprint |
|
Proses mememarkan dedaunan menggemakan suara hentakan batu ke lantai |
|
Daun dengan berbagai bentuk telah disiapkan oleh tim dari Sobat Saung |
Ecoprint adalah teknik mencetak kain yang unik dan ramah lingkungan yang memanfaatkan daun dan bahan alami lainnya untuk diatur pada permukaan kain. Setelah itu, kain tersebut direndam dalam larutan pewarna alami. Proses ini menghasilkan pola dan gambar yang menarik dan unik dengan warna-warna alami yang memukau. Dalam konteks kegiatan Sobat Saung, ecoprint dipilih sebagai sarana untuk membangun kreativitas anak-anak dan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
Kegiatan ecoprint tidak hanya tentang mencetak kain, tetapi juga kesempatan untuk mengajarkan anak-anak tentang lingkungan dan kearifan lokal. Sebelum memulai proses pencetakan, anak-anak diajak untuk belajar mengenali jenis-jenis daun, bunga, dan bahan alami lainnya yang dapat digunakan dalam proses ecoprint. Mereka diajak berkeliling desa untuk mengumpulkan bahan-bahan alami ini, sekaligus mengajarkan mereka pentingnya menjaga lingkungan sekitar.
Melalui kegiatan ecoprint, Sobat Saung memiliki kesempatan untuk aktif berpartisipasi dalam upaya menjaga dan menghidupkan kembali semangatnya. Mereka juga diajak untuk bekerja sama dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan, mulai dari persiapan bahan hingga menciptakan pola-pola unik di atas kain. Kolaborasi ini tidak hanya memupuk rasa kepemudaan, tetapi juga membangun kebersamaan dan solidaritas di antara mereka.
|
Selain daun, bunga-bungaan juga dapat dijadikan bahan ecoprint |
|
Kakak-kakak dari Sobat Saung ikut mendampingi adik-adik peserta |
|
Kak Aji memberikan contoh pada adik-adik kelompok 6 |
|
Mbak Laksmi sesekali mendatangi adik-adik peserta workshop untuk mengarahkan |
|
Mbak Laksmi menjelaskan mengapa daun harus dimemarkan sampai warnanya keluar |
Hasil dari kegiatan ecoprint ini tidak hanya terlihat dari kain-kain unik yang dihasilkan, tetapi juga dari perubahan sikap dan kesadaran anak-anak terhadap lingkungan. Mereka menjadi lebih peka terhadap keindahan dan keberagaman alam di sekitar mereka serta memiliki tanggung jawab dalam menjaga lingkungan untuk generasi mendatang.
Lebih dari itu, kegiatan ecoprint juga telah menginspirasi masyarakat desa untuk lebih aktif dalam menjalankan kegiatan kepemudaan. Selain semangat gotong-royong yang kembali hidup, berbagai ide kreatif untuk mengembangkan desa menjadi lebih inovatif dan berkelanjutan kembali muncul.
Kegiatan ecoprint dengan melibatkan anak-anak dalam rangka menghidupkan kembali semangat Sobat Saung telah membuktikan bahwa pendekatan yang kreatif dan berfokus pada lingkungan dapat membawa dampak positif yang signifikan. Melalui pengenalan konsep pelestarian lingkungan sejak dini, Sobat Saung dapat menjadi agen perubahan yang berdaya dalam menjaga dan memajukan desa mereka. Ecoprint bukan hanya tentang mencetak kain, tetapi juga tentang mencetak masa depan yang lebih baik bagi desa dan lingkungannya.
Penulis: Winda Fortunata Narwadan (Kepala Sekolah P3S)
Editor: Idha Nafiatul Aisyi
Kanal Muda. Mengalirkan Kehidupan.